PT Pupuk Pusri Pastikan Serapan Pupuk di Lampung Optimal dan Aman

VP Komunikasi & Korporat Pusri, Rustam Effendi.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Sebagai salah satu upaya PT Pusri Palembang yang merupakan anggota holding dari PT Pupuk Indonesia (Persero), dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, Pusri berkomitmen untuk selalu menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani.

 

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung aman dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani. Hal ini disampaikan oleh VP Komunikasi & Korporat Pusri, Rustam Effendi, pada Sabtu (24/8).

 

"Stok pupuk urea dan NPK sudah didistribusikan hingga ke tingkat kabupaten/kota. Petani tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk," tegas Rustam.

 

Pusri menyediakan stok pupuk bersubsidi secara keseluruhan untuk Provinsi Lampung yaitu sebesar 19.314 Dengan rincian per tanggal 23 Agustus 2024 yaitu sebesar 9.260 ton untuk urea dan 10.054 ton untuk NPK. 

 

"Dapat kami pastikan bahwa persediaan stok pupuk tersebut sudah berada di gudang-gudang kami hingga lini 3 atau gudang yang berada di Kabupaten/Kota. Jadi petani khususnya yang berada di Provinsi Lampung tidak perlu khawatir", ungkap Rustam.

 

Rustam menambahkan bahwa Pusri akan terus memastikan ketersediaan pupuk terjaga sehingga penambahan alokasi yang telah dilakukan pemerintah sebelumnya dari 4,7 juta menjadi 9,55 juta ton dapat memberikan dampak positif khususnya bagi petani.

 

Terkait realisasi penyaluran di Provinsi Lampung sampai dengan 24 Agustus 2024 yaitu sebesar 187.269 ton untuk urea dan 197.487 ton untuk NPK. 

 

Untuk mendapatkan pupuk bersubsidi petani cukup hanya membawa KTP, serta beberapa aturan lain yang tertuang dalam Permentaan Nomor 01 Tahun 2024, diantaranya petani harus tergabung dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). 

 

Serta hanya bisa didapatkan petani di kios-kios resmi yang telah ditunjuk untuk melayani kelompok tani setempat.

 

Pupuk Bersubsidi ini peruntukkannya juga dibatasi untuk 9 (sembilan) komoditas pertanian strategis yang berdampak pada inflasi. Diantaranya padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao dan kopi.

 

"Kami juga menyediakan pupuk nonsubsidi khususnya bagi petani yang tidak mendapatkan pupuk bersubsidi. Atau bagi petani yang membutuhkan tambahan pupuk dalam melaksanakan masa tanam", terang Rustam.

 

Pusri berharap ketersediaan pupuk yang cukup dapat mendorong peningkatan produktivitas pertanian di Lampung. Dengan demikian, kesejahteraan petani dapat terjamin dan ketahanan pangan nasional semakin terkuat.

 

"Harapan kami sebagai produsen pupuk, stok pupuk subsidi dan non subsidi yang tersedia dapat dimanfaatkan dan mendorong produktivitas pertanian di Tahun 2024, sehingga berhasil meningkatkan kesejahteraan petani", tutup Rustam.(*)