Istri Korban Saksikan Suaminya Dihabisi, Pelaku Akui Karena Kesal Bukan Dendam
- Nanang
Lampung –Istri korban beberkan kronologis pembunuhan suaminya yang disaksikan jelas dari jendela dan pelaku membantah kalau dirinya menghabisi nyawa korban karena dendam.
Peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi pada Jum'at (26/07/24) sore masih meninggalkan cerita kesedihan bagi keluarga.
Karena, insiden pembunuhan itu disaksikan secara langsung oleh istri korban yaitu Warsina (27).
Saat itu, istri korban masih dirumah bersama kedua anaknya. Dan, suaminya Feri Handika (34) itu merupakan sosok kepala rumah tangga dan ayah yang baik hati.
"Korban sosok orang yang baik, sayang sama anak istri. Saya sangat terpukul dengan kejadian ini dan saya tidak menyangka akan terjadi seperti ini. Saya tidak ada firasat akan terjadi hal buruk," ucap Warsina pada Sabtu (27/07/24).
Menurutnya, hubungan antara korban dan pelaku selama ini kurang harmonis dan berharap kepada pihak kepolisian untuk menghukum pelaku seadil adilnya.
"Lagi diem dieman sejak beberapa bulan yang lalu. Dan, korban meninggalkan anak dua yang masih kecil. Semoga pelaku bisa dihukum secara adil dan seadil adilnya," pintanya.
Diwaktu kejadian, saya melihat secara langsung suami saya di bunuh secara membabi buta oleh pelaku dengan sebilah pisau sambil saya berteriak minta tolong.
"Saya dirumah, saya berteriak melihat dari jendela suami saya dibacok bacok. Panik, kejadiannya cepat sekali. Suami saya sudah lari tapi masih terus dikejar," jelasnya.
Dan, sebelum kejadian kata Warsina suami saya geber geber motor, pelaku punya anak bayi anak kecil dan pelaku marah.
"Marah bawa senjata tajam dan bacok bacok suami saya," tegasnya.
Sementara itu, menurut pengakuan Alfan Gunawan pelaku pembunuhan bahwa kronologis itu bermula dari korban yang kerap menggeber geber motornya disamping kamar pelaku.
"Geber geber motor. Anak saya sedang sakit. Saya tegur tapi tidak digubris oleh korban. Saya terganggu, saya khilaf dan saya tusuk pakai pisau dapur," ucap Arfan Gunawan pada Jum'at (26/07/24).
Dan, kata Alfan bahwa dirinya tidak dendam dengan korban. Karena, korban sering geber geber motor.
"Kalau dendam tidak ada. Karena keseringan geber geber motor. Kalaupun dendam sudah saya habisi sejak lama," jelasnya.
Dan, pelaku habisi nyawa korban dengan menusukkan pisau dapur sebanyak sepuluh kali dibagian tubuhnya.
"10 kali. Bagian dada, karena dia ngelak ada yang kena tangan dan kaki. Kalau meninggal ditempat saya tidak tau. Sesudah itu, mobil datang saya ikut anter korban kerumah sakit," terangnya.
Atas perbuatannya itupun pelaku merasa menyesal telah menghabisi nyawa tetangganya.
"Saya menyesal pak. Kalau niat saya pindah mungkin tidak akan terjadi seperti ini," pungkasnya.