Kapolda Lampung Nonton Bareng Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, Ajak Masyarakat Waspadai Ancaman Terorisme

Kapolda Lampung nonton bareng Film Sayap-Sayap Patah 2.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Lampung menghadiri acara nonton bersama film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia di Studio XXI MBK Mall, Senin malam (12/5/2025).

Polisi Lakukan Autopsi Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Cukuh Pandan Tanggamus

 

Acara ini digelar sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran publik terhadap bahaya laten terorisme dan beratnya tugas yang diemban aparat kepolisian, khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88.

Polisi Ringkus Dua Komplotan Curanmor di Bandar Lampung, Satu Pelaku Ternyata Mahasiswa

 

Film garapan Ferry Fei tersebut mengangkat kisah nyata tragedi bom Gereja di Samarinda pada tahun 2016 yang menewaskan seorang anak kecil bernama Olivia. 

Ejekan Berujung Maut: Kakek di Lampung Tengah Tewas Dibacok Tetangganya

 

Dengan pendekatan emosional, film ini menggambarkan perjuangan polisi anti-teror dalam memburu pelaku dan menunjukkan dampak nyata aksi teror yang menargetkan warga sipil.

 

"Film ini bukan sekadar hiburan. Ini adalah pengingat bahwa ancaman terorisme itu nyata, brutal, dan bisa menyasar siapa saja, termasuk anak-anak," tegas Irjen Pol Helmy Santika.

 

Ia juga menyoroti sisi kemanusiaan dari tugas kepolisian, terutama dalam menghadapi situasi darurat yang seringkali mengharuskan aparat mengorbankan waktu bersama keluarga demi tugas negara.

 

"Tugas polisi sangat berat. Kami harus siap dipanggil negara kapan pun, bahkan ketika keluarga sendiri sedang membutuhkan," ujarnya.

 

Kapolda mengapresiasi para pembuat film yang dinilai sukses menyampaikan realitas tugas Densus 88 serta tekanan psikologis yang dihadapi anggotanya.

 

Ia menilai film ini mampu menyentuh sisi emosional tanpa kehilangan pesan utama tentang pentingnya melawan radikalisme.

 

"Semua pihak keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial punya peran penting untuk menjaga anak-anak dari paparan paham kekerasan," tambahnya.

 

Momen haru menyelimuti suasana studio saat adegan tewasnya Olivia akibat ledakan bom diputar. Film ini dinilai mampu membangkitkan empati dan mendorong pentingnya deteksi dini terhadap potensi terorisme.

 

"Semoga film ini menjadi bahan renungan sekaligus pemacu semangat untuk terus menjaga keamanan dan kedamaian di negeri ini," tutup Kapolda. (*)