PTPN I Berkomitmen Jaga Stabilitas Harga Karet Rakyat, Dorong Kesejahteraan Petani
- Foto Dokumentasi Istimewa
Lampung – Sebagai produsen karet terbesar di Indonesia, PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga karet rakyat.
Meskipun harga karet ditentukan oleh mekanisme pasar global, PTPN I berperan dalam memberikan perlindungan kepada petani agar harga tetap kompetitif dan wajar.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, saat melakukan inspeksi ke Pabrik Karet Pematang Kiwah PTPN I Regional 7 di Natar, Lampung Selatan, Rabu (12/2/2025).
Menurutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PTPN I tidak hanya berorientasi pada profit tetapi juga berperan sebagai agen pembangunan dan pemerataan ekonomi, sesuai dengan Asta Cita Pemerintah RI.
Dalam kunjungan tersebut, Teddy didampingi Direktur Operasional Fauzi Omar, Sekretaris Perusahaan Aris Handoyo, serta beberapa pejabat lain.
Mereka disambut oleh Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, dan jajaran manajemen regional. Manajer Kebun Pematang Kiwah, Fadlan, turut mengarahkan peninjauan ke beberapa stasiun produksi yang mengolah karet beku menjadi Standard Indonesian Rubber (SIR)-20.
Harga Karet Stabil, Petani Diuntungkan
Mengenai situasi pasar, Teddy mengungkapkan bahwa harga karet alam dunia saat ini cukup baik, sehingga memungkinkan PTPN I membeli karet rakyat dari pemasok dengan harga yang kompetitif.
“Kami bisa membeli bokar (karet lump) dari pemasok dengan harga yang cukup stabil, sehingga harga di tingkat petani juga ikut kompetitif. Ini tentu berdampak positif bagi kesejahteraan petani,” ujarnya.
Teddy juga menyoroti kinerja PTPN I pasca-merger di tahun pertama. Ia mencatat bahwa pada 2024, PTPN I berhasil memproduksi 91 ribu ton karet olahan, dengan target 115 ribu ton pada 2025.
“Kami optimistis kinerja 2025 akan naik minimal 30 persen. Pabrik Pematang Kiwah sendiri telah menunjukkan performa baik dengan 60 persen bahan baku berasal dari karet rakyat,” tambahnya.
Dorongan untuk Efisiensi dan Peningkatan Produksi
Selama inspeksi, Teddy dan Fauzi Omar memberikan beberapa catatan kepada manajemen pabrik, terutama terkait kapasitas produksi yang masih dapat ditingkatkan serta optimalisasi penyerapan karet rakyat.
Infrastruktur dan efisiensi operasional juga menjadi perhatian utama, termasuk penggunaan cangkang sawit sebagai bahan bakar, yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
“Kami harap renovasi yang telah dilakukan, baik dari peralatan hingga infrastruktur produksi, bisa berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas produk,” ujarnya.
Manajer Kebun Pematang Kiwah, Fadlan, mengapresiasi kunjungan Direksi PTPN I dan menegaskan komitmen pabrik dalam meningkatkan produksi serta menjaga manajemen mutu dari hulu ke hilir. Selain itu, ia menyoroti dampak sosial pabrik terhadap masyarakat sekitar.
“Hampir seluruh pekerja di sini berasal dari lingkungan sekitar. Keberadaan pabrik ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Dengan berbagai upaya peningkatan produksi dan stabilitas harga, PTPN I optimistis dapat terus mendukung kesejahteraan petani karet serta mendorong pertumbuhan industri karet nasional. (*)