Penyelundupan 295 Burung Dilindungi di Lampung Digagalkan Berkat Kolaborasi Masyarakat

Kolase barang bukti
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa (Kolase Riduan)

Lampung – Pada Kamis, 6 Juni 2024 sekitar pukul 04.20 WIB, peran masyarakat dalam perlindungan sumber daya hayati terbukti sangat krusial. 

Polda Lampung Ajak Kicau Mania Perangi Perdagangan Ilegal Satwa Liar

Berkat informasi dari masyarakat dan kolaborasi yang baik dengan instansi terkait, Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan burung yang dilindungi. 

Sebanyak 295 ekor burung dari berbagai jenis berhasil diamankan, termasuk 65 ekor yang merupakan spesies dilindungi.

Samsudin: Sosok Pj Gubernur Lampung yang Berpengalaman di Bidang Kepemudaan dan Olahraga

"Setelah menerima informasi dari masyarakat, kami segera berkoordinasi dengan instansi terkait dan membentuk dua tim untuk melakukan operasi patuh karantina. Satu tim ditugaskan untuk membuntuti kendaraan yang diduga membawa satwa liar ilegal, sementara tim lainnya bertugas menghadang di area Pelabuhan Bakauheni," kata Donni Muksydayan, Kepala Karantina Lampung, dalam siaran persnya pada Jumat, 7 Juni 2024.

Donni menjelaskan bahwa kolaborasi di lapangan ini menunjukkan sinergi yang baik antara Barantin dan instansi lain, sesuai dengan arahan dari Kepala Barantin Sahat M. Panggabean untuk bersinergi dalam pengawasan karantina. 

Ratusan Personel Polres Lampung Barat Siaga Pengamanan Malam Takbir Idul Adha 1445H

Dalam operasi tersebut, tim menemukan ratusan ekor burung liar yang dikemas dalam kardus minuman, sebuah modus yang sering digunakan oleh penyelundup untuk mengelabui petugas.

"Kali ini, ratusan burung kicau yang diselundupkan diangkut dengan truk bermuatan. Modusnya dengan memasukkan burung ke dalam kardus minuman dan menyimpannya di kursi penumpang. Setelah pemeriksaan, kami menemukan burung jenis dilindungi seperti cucak ijo mini sebanyak 35 ekor, cucak ranting 4 ekor, cucak ijo 20 ekor, dan kinoi 6 ekor. Selain itu, ada juga burung jenis tidak dilindungi seperti pleci sebanyak 230 ekor," jelas Donni.

Halaman Selanjutnya
img_title