Pesona Keindahan Gua Matu yang Mistis di Pesisir Barat
- Krui Tourism/Dispar Pesisir Barat/ Aris Pratama
Pesisir Barat, Lampung – Alkisah, terdapat sebuah masyarakat yang tinggal di dimensi lain di sekitar Pantai Matu, dengan pusat kehidupan di sebuah gua besar yang disebut Gua Matu.
Masyarakat Pesisir Barat, Lampung memberikan ciri bahwa jika Anda bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki garis di atas bibirnya, itu berarti Anda bertemu dengan warga gaib Matu.
Gua Matu bukan hanya sebuah gua biasa, melainkan juga menjadi simbol dari sebuah tatanan masyarakat yang tidak terlihat oleh mata manusia. Warga lokal percaya bahwa masyarakat gaib ini memberikan perlindungan kepada penduduk Kabupaten Pesisir Barat dari berbagai ancaman alam.
Hingga saat ini, masyarakat Pesisir Barat, khususnya warga Pekon (Desa) Way Sindi Hanuan dan sekitarnya, masih sangat menghormati Gua Matu. Kehidupan alam di gua ini masih terjaga karena belum terkena gangguan dari manusia yang jahil.
Para pengunjung gua harus berpikir berulang kali sebelum melakukan hal-hal yang jahil, karena mereka khawatir akan mendapatkan hukuman. Terlepas dari nuansa mistis, Gua Matu merupakan potensi wisata alam yang menakjubkan.
Gua Matu terletak di tepi pantai dan dihuni oleh ribuan kelelawar, dan kotoran mereka digunakan sebagai bahan baku pupuk yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Panjang gua ini masih menjadi misteri, karena belum ada yang mampu menembus bagian terdalam yang sangat gelap.
Pantai Matu yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia memiliki pesona alam yang luar biasa dengan batu karang yang membentang.
Mencapai Gua Matu sudah tidak terlalu sulit, karena Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat telah membuka sebagian jalan menuju ke sana.
Pengunjung juga dapat menikmati perkebunan cengkih milik penduduk setempat, di mana aroma rempah-rempahnya sangat tercium saat musim panen tiba. Namun, jika Anda ingin melihat panorama lain dari Pantai Matu, Anda dapat melalui jalan kecil peninggalan Belanda.
Di sepanjang pantai, terdapat gua-gua kecil yang berbentuk cerukan dan muara sungai kecil yang airnya mengalir dari perbukitan. Ada juga air terjun kecil dengan air yang jernih yang jatuh ke laut.
Menuju Gua Matu, di sepanjang jalan raya, para wisatawan juga masih bisa melihat rumah-rumah tradisional (rumah panggung) milik penduduk setempat.
Gua Matu berjarak sekitar 15 kilometer dari Krui, ibukota Kabupaten Pesisir Barat, dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 25 menit dengan kendaraan.(Dispar Pesbar)