Itera Kukuhkan Guru Besar Pertama: Sarwono Sutikno, Pelopor Keamanan Siber di Era Digital

Guru besar pertama dalam bidang keamanan siber
Guru besar pertama dalam bidang keamanan siber
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Institut Teknologi Sumatera (Itera) mencatat sejarah baru dengan mengukuhkan Sarwono Sutikno sebagai guru besar pertama dalam bidang keamanan siber dan komputasi pervasif pada Sabtu (2/11/2024). 

 

Dalam upacara pelantikan yang berlangsung di kampus Itera, Sarwono tampil dengan orasi ilmiah yang memukau, membahas risiko dan solusi keamanan digital di era teknologi modern.

 

Dalam pidatonya, Sarwono mengungkapkan tantangan yang dihadapi dunia saat ini dengan semakin terhubungnya berbagai perangkat dalam kehidupan sehari-hari. 

 

"Komputasi pervasif membuat segalanya lebih mudah, namun sekaligus membuka jalan bagi ancaman baru yang mengintai,” ujarnya. 

 

Sarwono menekankan pentingnya penerapan standar internasional, seperti ISO/IEC 15408, sebagai langkah penting dalam menjaga keamanan dan keandalan teknologi.

 

Menurut Sarwono, pengaplikasian standar ISO/IEC 30141 dan ISO/IEC 25010 akan membantu melindungi sistem Internet of Things (IoT) serta perangkat lunak yang semakin meresap dalam segala aspek kehidupan. 

 

“Standar ini bukan hanya soal keamanan, tapi juga untuk memastikan kualitas perangkat tetap terjaga di tengah derasnya inovasi,” jelasnya.

 

Selain berbicara soal keamanan, Sarwono melihat peluang besar dalam penerapan komputasi pervasif untuk memajukan berbagai sektor. 

 

Di bidang pertanian, teknologi IoT dan kecerdasan buatan (AI) dapat mengoptimalkan pemantauan lingkungan sehingga pemanfaatan sumber daya lebih efisien. 

 

Di sektor kesehatan, teknologi ini mendukung pemantauan kesehatan jarak jauh, yang menjadi solusi penting bagi masyarakat di daerah terpencil.

 

“Standar internasional seperti ISO/IEC 22989 dan ISO/IEC 25010 memastikan kualitas teknologi tetap terjaga di sektor-sektor penting ini,” tambah Sarwono. 

 

Ia juga menggarisbawahi bahwa inovasi perlu didorong secara bertanggung jawab untuk menghadirkan teknologi yang bermanfaat dan aman bagi masyarakat luas.

 

Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan rasa bangga atas pencapaian Sarwono sebagai guru besar pertama Itera. 

 

"Pak Sarwono adalah teladan dedikasi dan inovasi yang luar biasa di dunia akademik. Status guru besar adalah bentuk pengakuan atas kontribusi besarnya," ujarnya. 

 

Nyoman juga menekankan bahwa dengan gelar guru besar, Sarwono memiliki masa bakti hingga usia 70 tahun, sebuah penghargaan bagi peran penting para pendidik.

 

Ke depan, Itera berencana menambah dua guru besar lagi untuk memperkuat bidang-bidang ilmu yang strategis bagi perkembangan teknologi nasional. 

 

"Dengan pencapaian ini, Itera berkomitmen untuk terus menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, khususnya di bidang keamanan siber yang sangat penting di era digital," ungkap rektor. 

 

Pengukuhan Sarwono Sutikno sebagai guru besar di Itera bukan sekadar simbol keberhasilan akademik, melainkan juga tonggak bagi pengembangan keamanan siber di Indonesia. 

 

Kehadiran Sarwono di posisi tersebut membuka peluang besar bagi Itera untuk menjadi pelopor keamanan digital yang relevan dan responsif terhadap tantangan era modern. (*)