Stop Perundungan di Sekolah, Ar Raihan Islamic Science-Tech School Gandeng Polda Lampung

Kompol. Rahmad Mardian SIK, S.H.,M.H.,M.Si
Sumber :
  • VIVA Lampung/Juanda

Bandar Lampung , Lampung –  Perundungan menjadi masalah sosial yang banyak menghantui peserta didik di sekolah. Bentuknya berupa verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh pribadi ataupun kelompok.

Banyaknya kasus-kasus perundungan di sekolah, membuat pihak pemerintahan dan swasta bersama memberantas masalah ini. Tak terkecuali, Sekolah Ar Raihan Islamic Science-Tech School (ISTS) menggandeng Polisi Daerah (Polda) Lampung memberikan penyuluhan mengenai anti tindakan perundungan dan anti pergaulan bebas . Penyuluhan dilaksanakan pada hari Kamis (20/7) mulai pukul 10.30 Wib.

Kanit 2 Subdit Pembuang Ditpamobvit Polda Lampung, Kompol. Rahmad Mardian SIK, SH,MH,M.Si menjadi pemateri pada penyuluhan ini. Materi yang disampaikan mengenai anti pergaulan bebas dan anti perundungan.

Dalam penjelasan materi, Kompol. Rahmad, mengajak peserta didik Ar Raihan untuk menghindari kelompok-kelompok kejahatan yang banyak menjadi aktor perundunagan dan kriminal remaja lainnya. 

"Kepada Anak-anak ku, jangan pernah bergabung, mendekati, menelepon ataupun berhubungan dengan pelaku kriminal dikalangan remaja ya..agar terhindar dari perilaku menyimpang" ujarnya.

 

Pemberian Cedera Mata kepada Polda Lampung

Pemberian Cedera Mata kepada Polda Lampung

Photo :
  • VIVA Lampung/Juanda

 

Selanjutnya, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ar Raihan ISTS, Ahmad Qory Mubarok, M.Pd.I., memberikan cedera mata kepada Polda Lampung, sebagai kenang-kenangan sebagai wujud persatuan gerakan untuk anggota perundungan dan pergaulan bebas di lingkungan sekolah.

Di sisi lain, abi Hendro Suhartono, M.Pd., selaku ketua pelaksana Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah bentuk komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying dan tindakan kriminal remaja.

 "..kami ingin tahu pentingnya melindungi perbedaan dan siswajunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan," tutup Hendro.