Jelang Idul Adha Pemkot Bandar Lampung Antisipasi Penyakit LSD
- Istimewa
Untuk itu, Ia mengimbau kepada para penjual hewan ternak untuk tidak mengambil sapi dari luar daerah yang tercantum dalam wilayah penyebar penyakit LSD.
“Penjual-penjual sapi juga kita sudah memberitahu untuk tidak memasukan sapi impor dari sumber wilayah berbahaya,” tuturnya.
Sebagai informasi, penyakit LSD merupakan penyakit kulit berbenjol yang menular pada sapi dan kerbau disebabkan oleh Lumpy skin disease virus.
Penyakit ini ditandai dengan adanya nodul-nodul yang keras pada kulit di hampir seluruh bagian tubuh hewan.
Penularan penyakit itu dapat terjadi secara langsung melalui kontak dengan lesi kulit, darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen, dan susu pada ternak.
Selain itu, penularan juga bisa terjadi secara intra-uterine atau melalui peralatan serta perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD, seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.
Sejarah LSD pertama kali ditemukan di Zambia, Afrika pada tahun 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa, dan Asia.