BNPB : Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Terbentuk Jika Memahami Peta Persebaran Bencana
- iStockphoto
VIVA Lampung, Nasional – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana bisa terbentuk dengan baik jika masyarakat memahami peta persebaran tiap jenis bencana berdasarkan wilayahnya.
“Kita sudah petakan mana wilayah yang rawan banjir, mana kekeringan, mana yang gempa, mana yang gempa dan tsunami, itu berbeda sehingga ini perlu dipahamkan ke semua masyarakat,” kata Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo dalam Talkshow Kesiapsiagaan Bencana Ala Indonesia di Jakarta, Minggu (30/04) dikutip dari Antara.
Menurut Pangarso Suryotomo, Indonesia harus menjadi negara yang siap menghadapi bencana karena karakteristik daerah yang berbeda-beda. Pemetaan bencana yang dibuat BNPB menunjukkan bahwa sekitar 47 ribu desa rawan terhadap gempa, 5.744 desa rawan gempa dan tsunami, dan 2.700 desa lainnya berada di kawasan gunung.
Namun, masyarakat dinilai belum sepenuhnya memahami pemetaan bencana tersebut, karena cenderung berperilaku panik ketika mendengar kabar terkait kebencanaan. Oleh karena itu, pemerintah perlu menemukan cara yang lebih masif agar pemahaman tentang pentingnya siap dan tangguh menghadapi bencana bisa ditangkap secara jelas oleh masyarakat.
Salah satu cara yang diusulkan adalah melalui pembuatan film pendek yang menggambarkan kondisi kebencanaan di Indonesia. Pada narasi tersebut, pemerintah bisa menumbuhkan pemahaman tentang bencana hidrometeorologi yang menyebabkan masyarakat harus menghadapi banjir, longsor, angin puting beliung, dan cuaca ekstrem.
Pemerintah juga bisa membuat jargon atau memperkenalkan cara singkat agar masyarakat lebih mudah mengerti tentang pentingnya siap menghadapi bencana.
Menurut Pangarso, sosialisasi ringan seperti ajakan untuk tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menyebabkan banjir juga bisa membantu mengubah sikap masyarakat yang bisa mengena betul di generasi yang akan datang.