Kata Wali Kota Bandar Lampung Soal Trotoar Keramik

Trotoar Keramik di Jalan Radin inten Kota Bandar Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Riduan

Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung terus berupaya meningkatkan kenyamanan bagi pejalan kaki melalui perbaikan trotoar di sejumlah ruas jalan utama. 

 

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, dalam unggahan Instagram resminya pada Sabtu (11/1/2025), mengumumkan bahwa trotoar di Jalan Sultan Agung, Jalan Diponegoro, Pangeran Emir M Noor, hingga kawasan China Town telah diperbaiki, dengan rencana perbaikan lanjutan sepanjang tahun ini.

 

"Sudah ada beberapa trotoar seperti di jalan Sultan Agung, jalan Diponegoro, Pangeran Emir M Noor dan sekitarnya jalan di kawasan China Town. Perbaikan trotoar, secara bertahap juga akan di dilakukan tahun 2025 ini," kata dia dikutip Minggu (12/1/2025). 

 

Namun, perbaikan ini tidak luput dari sorotan publik, terutama setelah komika ternama Abdur Arsyad membahas trotoar unik Bandar Lampung yang menggunakan material keramik dalam podcast SkakMat bersama Pandji Pragiwaksono di YouTube.

 

Sorotan Abdur Arsyad: "Trotoar Keramik, Apa Motivasinya?"

 

Dalam podcast yang diunggah tiga minggu lalu, Abdur mengungkapkan kekagetannya saat melihat trotoar berlapis keramik di Bandar Lampung. 

 

“Yang menarik itu di Lampung, mereka punya trotoar dari keramik. Saya waktu lewat itu saya bilang, apa motivasinya bikin trotoar dari keramik? Licin pasti kalau hujan,” ungkapnya.

 

Ia juga menyoroti desain trotoar yang dinilai kurang ramah untuk penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. 

 

“Trotoar orang buta itu pakai tekstur, bukan warna. Kalau jalur kuning untuk tunanetra, itu teksturnya yang menjadi panduan, bukan warnanya,” tambahnya.

 

Pandji Pragiwaksono turut memberikan komentar, “Kayaknya cuma Lampung deh yang gitu, kota-kota lain nggak gitu.”

 

Abdur kemudian menambahkan bahwa ia mendapat informasi bahwa trotoar tersebut sedang diperbaiki oleh pemerintah setempat. 

 

“Saya tidak bilang itu dampak dari saya, mungkin memang sudah ada perencanaan sebelumnya,” ujarnya.

 

Desain yang Dinilai Tidak Inklusif

 

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung, Erwin Octavianto, memberikan pandangan serupa terkait trotoar keramik Bandar Lampung. 

 

Ia menyoroti bahwa trotoar yang dibangun pada 2012 dan sempat diperbaiki pada 2015 ini tidak memenuhi standar infrastruktur inklusif.

 

“Trotoar yang ramah difabel harus memiliki tekstur sebagai panduan. Desain di Bandar Lampung ini mengabaikan kebutuhan dasar penyandang disabilitas. Material keramik yang digunakan hanya menonjolkan estetika, tetapi tidak fungsional,” tegas Erwin dalam wawancara pada Jumat (10/1).

 

Erwin juga menjelaskan bahwa jalur kuning bertekstur untuk tunanetra adalah elemen wajib di trotoar inklusif. Namun, trotoar di Bandar Lampung justru tidak menyediakan fasilitas tersebut, membuat tunanetra kesulitan untuk berjalan dengan aman.

 

Keramik Licin: Estetika yang Berisiko

 

Material keramik glossy yang digunakan pada trotoar juga menuai kritik tajam. Menurut Erwin, bahan ini sangat licin saat basah sehingga berpotensi membahayakan pengguna, terutama saat hujan.

 

“Ketika hujan, trotoar ini seperti perangkap. Kaum tunanetra yang mengandalkan tongkat mereka akan menghadapi risiko terpeleset yang lebih besar,” jelasnya.

 

Trotoar Beralih Fungsi: Difabel Kian Terpinggirkan

 

Selain permasalahan desain dan material, trotoar di Bandar Lampung banyak yang beralih fungsi menjadi tempat usaha atau lahan parkir. Hal ini mempersempit ruang pejalan kaki, terutama penyandang disabilitas, yang semakin sulit mengakses ruang publik dengan aman.

 

“Trotoar seharusnya menjadi simbol kesetaraan bagi semua warga, termasuk kaum difabel. Sayangnya, di Bandar Lampung, aspek tersebut masih terabaikan,” tambah Erwin.

 

Upaya Perbaikan untuk Masa Depan yang Lebih Inklusif

 

Menanggapi kritik ini, Pemerintah Kota Bandar Lampung berkomitmen untuk memperbaiki trotoar secara bertahap agar lebih ramah bagi semua pengguna. 

 

Wali Kota Eva Dwiana menegaskan bahwa perbaikan trotoar di tahun 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat. (*)