Bagaimana Perekonomian Lampung di Triwulan III-2024? Ini Kata BPS

Menara Siger Landmark Provinsi Lampung
Sumber :
  • Foto Dokumentasi Istimewa

LampungPerekonomian Provinsi Lampung menunjukkan capaian signifikan dengan pertumbuhan sebesar 4,81 persen pada triwulan III-2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). 

 

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp125,59 triliun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Rp72,90 triliun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).

 

Dalam paparan resmi yang disampaikan secara daring, Selasa (5/10), Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, mengonfirmasi lonjakan ini sebagai indikator positif bagi perekonomian Lampung. 

 

"Jika dibandingkan dengan triwulan III-2023, pertumbuhan mencapai 4,81 persen. Ini menunjukkan daya tahan ekonomi Lampung di tengah berbagai tantangan," jelasnya. 

 

Tak hanya itu, perekonomian Lampung juga tumbuh 0,75 persen dari triwulan II-2024 (q-to-q) dan mencatat kenaikan 4,33 persen secara kumulatif dari awal tahun (c-to-c).

 

Sektor Pertanian Dominan Meski Terjadi Kontraksi

 

PDRB Lampung masih didominasi oleh sektor Pertanian dengan kontribusi sebesar 27,34 persen dari total PDRB.

 

Sektor ini diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 19,41 persen dan Perdagangan sebesar 13,97 persen. Ketiganya berperan besar dengan total kontribusi 60,73 persen.

 

Namun, beberapa sektor utama menunjukkan kinerja yang bervariasi. Sektor Pertanian mencatat kontraksi sebesar 1,14 persen (y-on-y), sementara sektor Industri Pengolahan tumbuh pesat dengan kenaikan 10,54 persen, diikuti Perdagangan yang meningkat 7,87 persen.

 

Selain itu, sektor Transportasi dan Pergudangan mencatat pertumbuhan tertinggi dengan angka 10,97 persen (y-on-y), mengindikasikan peningkatan mobilitas dan aktivitas logistik di Lampung.

 

“Kinerja ekonomi Lampung didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, arus barang, serta sejumlah kegiatan politik jelang Pilkada serentak,” terang Atas.

 

Industri Pengolahan sendiri menyumbang andil terbesar terhadap pertumbuhan, dengan kontribusi 1,88 persen dari total 4,81 persen.

 

Peningkatan Ekspor Dorong Pengeluaran

 

Di sisi pengeluaran, kontribusi terbesar datang dari Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (60,94 persen), diikuti oleh Ekspor (59,51 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 29,99 persen.

 

Konsumsi rumah tangga Lampung mencatat pertumbuhan sebesar 4,95 persen, sementara ekspor menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 14,01 persen, yang didorong oleh peningkatan volume ekspor luar negeri dan antar daerah. Sebaliknya, PMTB mencatat pertumbuhan terendah sebesar 1,30 persen.

 

Kontribusi Wilayah Lampung Tengah dan Bandar Lampung Paling Signifikan

 

Distribusi ekonomi menurut wilayah menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Tengah memberikan kontribusi tertinggi sebesar 20,21 persen, disusul oleh Kota Bandar Lampung (16,07 persen) dan Kabupaten Lampung Selatan (12,44 persen).

 

Menariknya, Kabupaten Mesuji mencatat pertumbuhan tertinggi secara spasial, mencapai 7,32 persen, sedangkan Kabupaten Lampung Barat tumbuh paling rendah sebesar 0,93 persen.

 

Laporan PDRB kabupaten/kota hingga triwulan III-2024 akan tersedia di situs resmi BPS pada 16 Desember 2024.

 

Data ini akan memberikan gambaran lebih mendalam mengenai pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah di Lampung. (*)