Tukang Cukur Gowes Depok-Aceh, Sambil Cukur Rambut Gratis Bagi Masyarakat

Fajrin Dedi 'Ngegowes' Depok-Aceh sambil cukur rambut.
Sumber :
  • Istimewa

Bandar Lampung, Lampung – Dalam sebuah aksi yang menginspirasi, Fajrin Dedi, seorang tukang cukur rambut dari Depok, memulai perjalanan epik dengan sepeda menuju kampung halamannya di Aceh.

 

Perjalanan sejauh 2.333 kilometer ini tidak hanya sekedar petualangan, tetapi juga misi sosial untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat yang ia temui.

 

Dengan sepeda lipat kesayangannya dan peralatan cukur yang lengkap, Fajrin bertekad untuk memberikan layanan cukur rambut gratis kepada siapa saja yang ia temui di sepanjang jalan. 

 

"Saya ingin membawa semangat positif dan berbagi keterampilan saya dengan orang lain," ujar Fajrin saat ditemui di Bandar Lampung.

 

Selama perjalanan, Fajrin tidak hanya menikmati keindahan alam Indonesia, tetapi juga berinteraksi dengan berbagai macam orang dari berbagai latar belakang. 

 

Ia berbagi cerita, pengalaman, dan tentu saja, memberikan sentuhan akhir pada penampilan mereka dengan potongan rambut yang rapi.

 

"Saya berharap perjalanan ini dapat menginspirasi orang lain untuk keluar dari zona nyaman dan melakukan hal-hal positif untuk sesama," tambah Fajrin.

 

Sebagai kapster di Parveen Barbershop Depok, Fajrin tidak hanya memiliki keterampilan dalam mencukur rambut, tetapi juga semangat untuk membantu orang lain. 

 

"Saya ingin memberikan sesuatu kepada masyarakat yang saya temui, mengenal budaya dan kebiasaan mereka sambil mencukur rambut," ungkapnya. 

 

Fajrin mengaku, hobi berpetualang dan bersepeda merupakan bagian penting dari hidupnya. Namun, kali ini ia merasa terdorong untuk melakukan lebih dari sekadar menjelajah. 

 

"Saya ingin memberi kembali kepada masyarakat. Mencukur rambut adalah cara saya untuk terhubung dengan orang-orang yang saya temui sepanjang perjalanan," ujarnya. 

 

Diceritakannya, Aceh berhasil sampai ke Kota Bandar Lampung pada 29 Oktober 2024. Dia tidak menyia-nyiakan waktu mengeksplor beberapa tempat indah yang ditemuinya. 

 

Fajrin bukanlah sosok asing dalam dunia petualangan. Sebelumnya, ia telah menjelajahi Sulawesi selama tujuh bulan dan menghabiskan waktu satu tahun di Thailand. 

 

Keduanya memberikan pengalaman berharga yang membentuk pandangannya terhadap kehidupan dan masyarakat. Pengalaman ini menjadi modal baginya untuk berkelana lebih jauh lagi. 

 

Sepanjang perjalanan, Aceh mendokumentasikan momen-momen berharga, baik melalui foto maupun video, yang diunggah ke akun Instagram-nya @thenorthaceh. 

 

"Saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat baik dan berpetualang dengan cara yang positif," ujarnya. 

 

Fajrin menyadari bahwa tantangan seperti cuaca buruk, akses jalan yang sulit, dan perbedaan budaya akan menjadi bagian dari petualangannya.(*)