"Sekar Handycraft", diresmikan BSI New Normal dan CCEP Indonesia Guna Kurangi Dampak Globalisasi

Peresmian Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah
Sumber :
  • VIVA Lampung/Juanda, CCEP

“Harapannya dengan kita buka dan resmikannya Rumah Kreasi Daur Ulang Sampah – Sekar Handycraft ini, sampah-sampah yang kurang bernilai ekonomi tetap dapat di manfaatkan menjadi kreasi daur ulang berupa handycraft agar tetap dapat bernilai ekonomi dan dapat meningkatkan ekonomi circular masyarakat serta sebagai bentuk kepedulian bersama terhadapa kelestarian lingkungan,” tutup Angga.

Hendra Arjuanto Sembiring, Camat Medan Tuntungan memberikan apresiasi atas diresmikannya Rumah Kresasi Daur Ulang Sampah “Sekar Handycraft” di Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.

“Sekar Hadycraft juga mengelola UMKM dan sudah berkembang, harapannya Galery Sekar Handycraft ini dapat dijadikan tempat edukasi bagi masyarakat yang mau mengambil bagian dalam pengelolaan sampah. Untuk meningkatkan promosi ke masyarakat luas dapat memanfaatkan media sosial dan akan membantu mendaftarkan semua produk yang di hasilkan oleh Galery Handycraft di E-Kataloge Kota Medan, saat ini hanya beberapa produk saja yang baru di daftarkan. Harapannya tidak hanya sampai disini saja, harus berkembang dengan istilah UMKM naik kelas,” ujar Hendra.

Matius Mendropa, S.H, mewakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan dalam kata sambutan mengelola sampah harus melibatkan semua lapisan masyarakat sehingga dapat mengurangi timbulan sampah yang dikirim ke TPA di Kelurahan Terjun dimana saat ini tinggi tumpukkan sampah yang di TPA sudah mencapai 60 meter, ini harus menjadi perhatian serius dimana dalam timbunan sampah di TPA sangat banyak menghasilkan “Gas Metan” salah satu penyumbang gas rumah kaca.

“Ditahun ini Pemerintah Kota Medan sedang melakukan kerjasama dengan pemerintahan Belanda dalam pengelolaan sampah yang ada di TPA untuk dijadikan sumber energi terbarukan. Dalam pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat termasuk pengelolaan sampah menjadi kreasi daur ulang, dimana sampah yang dikelola merupakan sampah yang tidak bernilai ekonomi atau tidak laku dapat dijadikan produk kerajinan dan harapannya supaya dapat didaftarkan di E-kataloge Kota Medan untuk dapat dipesan dan digunakan oleh Pemerintah Kota Medan,” pungkas Mendrofa.

Kegiatan ini di hadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan; Dinas Koperasi, UKM, Perinsdustrian dan Perdagangan Kota Medan; Camat Medan Tuntungan; Lurah Ladang Bambu; Forum Komunikasi Industri Kecil Menengah (FKI-KM) Medan; Bank Sampah Induk New Normal dan Yayasan Nuansa Alam Indonesia (YNAI); Kelompok ‘Sekar Handycraft’; Kampus dan Sekolah dan Para Pelaku UKM-UMKM di Kota Medan.